30 Des 2011

Beternak lovebird


Lovebird (Agapornis sp) baru dikenal masyarakat penggemar burung di Indonesia sekitar 10-11 tahun lalu. meski demikian burung ini cepat populer, bahkan melampaui popularitas burung-burung hias lokal seperti kakatua, betet, maupun beo. hal ini memberikan peluang bisnis bagi penggemar dan peternak.
sebelum beternak, yang perlu anda ketahui  adalah jenis kelamin lovebird yang akan dikawinkan. hal tersebut tidak mudah karena tanda-tanda kelamin baru terlihat setelah mengalami masa kematangan kelamin yaitu sekitar umur 6 sampai 8 tahun. biasanya betina lovebird ditandai dengan sifatnya merobek-robek kayu dan memasukkan kedalam bulu sayapnya sedangkan pejantan terlihat menyuapi atau memuntahkan makanan yang sudah dilumatnya. akan tetapi perilaku seperti ini juga tidak bisa dijadikan indikator yang akurat.
Secara fisik betina memiliki ruang pinggul yang lebih besar daripada pejantan, karena untuk

Pemilihan bakalan indukan


PEMILIHAN BAKALAN INDUKAN LOVEBIRD YANG BAIK

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Love Bird.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
  • Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.

Mengenal lovebird


Lovebird merupakan salah satu  dari sembilan spesies dari genus Agapornis (Yunani: agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang social atau berkelompok dan dekat dengan keluarga bayan. Delapan spesies lovebird berasal dari benua Afrika, sementara Grey-headed Lovebird berasal dari Madagaskar. Warna bulunya memang sangat indah dan bervariasi. Sifatnya yang jinak dan lucu makin membuat orang gemar memeliharanya, atau sekurangnya menikmati keindahan warna bulu-bulunya. Bahkan, entah siapa yang memeloporinya, orang-orang Barat menyebutnya sebagai ''burung pencinta''. Mungkin karena mereka terkenal sangat setia dengan pasangan masing-masing. Sekali berjodoh, sulit untuk meninggalkan pasangannya.